Sabtu, 13 Maret 2010

rehulina

*Motivasi utama pengembangan sistem basis data  
-suatu keinginan untuk menyatukan data operasional dan pengaksesan data yang terkontrol. 

*Integrasi dan kontrol data telah diimplementasi pada bentuk data tersentralisasi, namun hal ini bukan merupakan tujuan dari pengembangan sistem basis data.

*Perkembangan jaringan komputer menghasilkan suatu bentuk desentralsasi 
*Pendekatan desentralisasi 
-gambaran dari suatu organisasi yang memiliki banyak cabang organisasi, terbagi menjadi beberapa divisi, departemen, proyek dll
-dalam bentuk infrastruktur dan akan terbagi menjadi beberapa kantor cabang, pabrik  setiap unit tersebut mengoperasionalkan datanya secara sendiri – sendiri. 

*Data sharing dan efisiensi pengaksesan harus diiringi dengan perkembangan sistem basis data terdistribusi 
 -akses tidak dibatasi ruang dan waktu
 -penyimpanan data dilakukan di lokasi data tersebut sering digunakan 
*DDBMS  Distributed Database Management System

*Basis data terdistribusi  
-Secara logik keterhubungan dari kumpulan-kumpulan data yang digunakan bersama-sama, dan didistribusikan melalui suatu jaringan komputer.
-Database yang disimpan pada beberapa komputer didistribusi dalam sebuah sistem terdistribusi melalui media komunikasi seperti high speed buses atau telepone line.
*DBMS Terdistribusi  
-Sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur basis data terdistribusi dan membuat pendistribusian data secara transparan.
-berisi kumpulan site  eksekusi transaksi lokal (mengakses data pada satu site) & transaksi global (mengakses data pada site berbeda )

Contoh :
-Transaksi lokal : transaksi menambahkan dana pada nomor rekening 1112234 yang berada di cabang Cilegon. Transaksi dilakukan pada cabang Cilegon.
-Transaksi global : transaksi transfer dari rekening 1112234 ke rekening 2223410 yang berada di Serang (rekening didua site berbeda telah diakses sebagai hasil dari eksekusinya)

*Masing- masing site memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan pengguna pada data lokal dan juga mampu untuk memproses data yang disimpan pada komputer lain yang terhubung dengan jaringan.


*Komponen DBMS
-File Manager,yang mengelola ruang dalam disk&struktur data yang dipakai untuk mempresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk. 
-Database Manager,yang menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem. 
-Query Processor,yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query languange ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager. 
-DML Precompiler,yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi pemanggil prosedural normal dalam bahasa induk. 
-DDL Compiler,yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metada. 

*DDL:Data Definition Language
-Create Table
-Create Database
-Drop Table
-Alter Table
*DML:Data Modification Language
-Select
-Update
-Delete
-Insert

*Karakteristik DDBMS
-Kumpulan data-data logic (yang dapat digunakan secara bersama) terdistribusi pada beberapa unit komputer (site) yang berbeda. 
-Komputer tersebut terkoneksi ke dalam suatu jaringan komunikasi. 
-Data pada masing-masing unit komputer (work-station) terkontrol oleh suatu DBMS. 
-DBMS pada masing-masing bagian dapat menangani aplikasi-aplikasi local, secara otomatis. 
-Masing-masing DBMS berpartisipasi paling tidak pada satu apliakasi global.

*Point utama dari definisi basis data terdistribusi adalah sistem terdiri dari data yang secara fisik di distribusikan pada beberapa site yang terhubung dengan jaringan. 
*Jika data nya tersentralisasi walaupun ada pengguna lain yang mengakses data melewati jaringan , hal ini bukan disebut dengan DDBMS melainkan pemrosesan secara distribusi.

*Keuntungan DDBMS
1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data.Jika beberpa site yang berbeda dihubungkan, seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data pada site lain.
Contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain.
2. Reliability dan availability.Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site sendiri atau mata rantai komunikasi antar site.

3. Kecepatan pemrosesan query.Contoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistem terdistribusi, site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site.
4. Otonomi lokal.Pendistribusian sistem mengijinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan.

5. Efisiensi dan fleksibel.Data dalam sistem distribusi dapat disimpan dekat dengan titik dimana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disain, atau salinannya dapat dihapus.
6. Perkembangan modular.Di dalam lingkungan terdistribusi, lebih mudah untuk menangani ekspansi . Site yang baru dapat di tambahkan ke suatu jaringan tanpa mempengaruhi operational dari site - site yang ada. Penambahan ukuran basis data dapat di tangani dengan menambahkan pemrosesan dan daya tampung penyimpanan pada suatu jaringan. Pada DBMS yang tersentralisasi perkembangan akan di ikuti dengan mengubah perangkat keras dan perangkat lunak.

*Kerugian DDBMS
1. Biaya.Meningkatnya kekompleksan pada suatu DDBMS berarti biaya untuk perawatan dari DDBMS akan lebih besar dibandingkan dengan DBMS yang tersentralisasi, seperti biaya untuk membuat jaringannya, biaya komunikasi yang berjalan , orang-orang yang ahli dalam penggunaan, pengaturan dan pengawasan dari DDBMS.
2. Kompleksitas. Pada distribusi DBMS yang digunakan adalah replikasinya, DBMS yang asli tidak digunakan untuk operasional, hal ini untuk menjaga reliabilitas dari suatu data. Karena yang digunakan replikasinya maka hal ini menimbulkan berbagai macam masalah yang sangat kompleks dimana DBA harus dapat menyediakan pengaksesan dengan cepat , keandalan dan keberadaan dari basis data yang up to date . Jika aplikasi di dalam DBMS yang digunakan tidak dapat menangani hal - hal tersebut maka akan terjadi penurunan pada tingkat kinerja , keandalan dan kerberadaan dari DBMS tersebut, sehingga keuntungan dari DDBMS tidak akan terjadi.

*Keamanan.Pada DBMS yang tersentralisasi, pengaksesan data lebih terkontrol. Sedangkan pada DDBMS bukan hanya replikasi data yang harus di kontrol tetapi jaringan juga harus dapat di kontrol keamanannya.

*Pengontrolan Integritas lebih sulit.Kesatuan basis data yang mengacu pada keabsahan dan kekonsistenan dari data yang disimpan. Kesatuan biasanya di ekspresikan pada batasan, dimana berisi aturan untuk basis data yang tidak boleh diubah. Membuat batasan untuk integrity, umumnya memerlukan pengaksesan ke sejumlah data yang sangat besar untuk mendefinisikan batasan tersebut, namun hal ini tidak termasuk di dalam operasional update itu sendiri. Dalam DDBMS, komunikasi dan biaya pemrosesan yang dibutuhkan untuk membuat suatu batasan integrity mungkin tidak diperbolehkan.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar